Jumat, 04 Juli 2014

[Review] Ananta Prahadi by Risa Saraswati





Judul: Ananta Prahadi
Penulis: Risa Saraswati
Penerbit: Rak Buku
Cetakan: Pertama, Mei 2014
Tebal: 278








Aku Tania, perempuan biasa... tapi mereka bilang aku ini Alien. Aku perempuan yang suka tertawa, tapi mereka bilang aku Monster. Aku perempuan bahagia, namun memang seiring kebahagianku membuat mereka semua menderita. Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri, sesulit itukah mewujudkan keinginanku ini?
 Nama saya Ananta Prahadi, panggil saja Anta. Hobi bersih-bersih rumah, makan lontong kari, dan sangat menjunjung tinggi pelestarian makhluk langka. Jangan heran, kalau saya sangat suka berada di sisi makhluk langka. Makhluk langka yang saya jaga sekarang merupakan spesies terakhir perempuan unik yang ada di dunia ini.
Saya Pierre. Hmm... saya harus bilang apa?
 Cerita bermula dengan datangnya seorang murid baru di kelas Tania. Ananta Prahadi, biasa dipanggil Anta, memulai perkenalannya dengan sangat antusias. Penduduk Subang yang baru pindah ke Bandung ini mencuri hati sebagian besar teman-teman di kelas Tania dengan tingkahnya yang kocak. Hanya saja, tak begitu dengan Tania, dia malah membentak Anta karena dia dipanggil dengan sebutan ‘Teh Tantan’. Semua teman di kelas sudah memperingatkan agar Anta tak menganggu Tania, tapi karena Anta memang senang bercanda, dia terus menggoda Tania. Dari situlah akhirnya Tania dan Anta menjadi dekat.
Bertahun-tahun kemudian, Tania menjadi seorang pelukis hebat, dia dibantu oleh Anta sebagai asistennya. Dengan cekatan, Anta membantu mempromosikan lukisan bahkan sampai menyimpan uang Tania. Mereka seperti tak terpisahkan. Tanpa Tania sadari, sebenarnya dia merasa tergantung dengan Anta.
Sampai akhirnya tragedi itu terjadi. Anta terjatuh dari tangga dan mengalami koma sampai beberapa hari. Tania kalut. Dia menjaga siang-malam demi melihat Anta tersadar kembali. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Bagaimana kelanjutan kisahnya?

*sok-sokan bikin blurb* :p

Pertama kali tau Ananta Prahadi dari teman saya. Dari situ, saya penasaran. Buka blognya Teh Risa, ternyata ada cuplikan bagian dari Ananta Prahadi, sampai bab 11. Seru juga dan akhirnya beli untuk dibaca lebih lanjut.

Tokoh sentral di buku ini ada tiga: Tania, Anta, dan Pierre. Tapi, kenapa penulis menggunakan judul ‘Ananta Prahadi’? Padahal kalau menurut saya, sih, yang lebih sering diceritakan adalah tentang Tania. POV-nya juga dari Tania, jadi pembaca lebih mengenal Tania dibanding Ananta Prahadi sendiri. Pun kisah Anta yang diketahui sebatas apa yang Tania tau. Entahlah, mungkin penulis mempunyai maksud lain untuk memberi judul tersebut.

Alur dalam novel ini cepat. Apalagi mungkin karena saya sudah baca duluan di blog, meski tentu saja di novelnya itu ada tambahan di beberapa bagian. Karena alurnya cepat itu, saya kadang ngerasa ada beberapa yang kosong. Ga tau juga, sih, mungkin cuma perasaan saya saja.

Tokoh-tokoh di dalam novel ini punya karakter yang unik. Tania dengan gayanya yang ceplas ceplos diceritakan bahwa dia mempunyai sebuah 'gangguan' yang membuat dia tidak memliki banyak teman. Anta yang polos dan kocak membuat saya senyum-senyum sendiri kalau membaca bagian Anta. Pierre yang tenang dan baik hati. Semuanya berpadu dengan baik.

Dialog-dialog segar yang dilontarkan oleh Anta, bikin saya jadi senyum-senyum sendiri. Note: baca dialog Anta dengan logat Sunda, ya. Masuk banget lah pokoknya :))

Quote-quote penuh makna yang dilontarkan oleh Anta keren banget lah. Kalau baca celetukannya, tuh, bikin saya ngangguk-ngangguk.

Novel ini bercerita tentang persahabatan, keluarga, dan sedikit tentang cinta. Cocok untuk bacaan ringan.

Stars: 3 of 5

1 komentar:

  1. Bagus sekali review nya. Novel ananta prahadi akan di buat jadi film. Sebelum nonton filmnya sebaiknya baca novelnya dulu. Silahkan download Novel Ananta Prahadi di SINI

    BalasHapus