Jumat, 21 Februari 2014

[Review] Restart by Nina Ardianti



Judul: Restart
Penulis: Nina Ardianti
Penerbit: GagasMedia
Cetakan: Ke-4, 2013 (Cetakan pertama, 2013)
Tebal: 445 halaman

Aku selalu mengira tak akan bisa hidup tanpa cintanya. Aku lupa, semua luka perlahan-lahan akan sembuh juga. Biarkan saja waktu yang jadi obatnya.
Saat itu akan tiba, ketika aku benar-benar menerima kenyataan bahwa tidak ada lagi 'kita'. Sekarang hanya aku, minus dirinya. Dia pergi terlalu lama dan aku terlalu bodoh terus-terusan memikirkan dirinya. Aku bisa hidup tanpa kenangan dan senyumannya. Kalau sebelum mengenal dia saja aku bisa bahagia, apa bedanya bahagia setelah tanpa dirinya?
Aku pasti jatuh cinta lagi. Suatu hari nanti... dan dengan yang lebih baik dari dirinya. 
Dua kata untuk novel ini: LUAR BIASA!
AAAAKK suka banget sama tulisan Kak Nina di buku ini. Dan, ini buku pertama Kak Nina yang saya baca, sih. Hehehe.
Tertarik untuk baca ini karena saya ngeliat review buku ini di blognya Fiksi Metropop. Ga tanggung-tanggung, Bang Ijul (sok ikrib) ngasih 4,5 bintang! Wuih, sadis! Maka dari itu, saya makin penasaran. Tiap ke toko buku nyari buku ini, dan akhirnya ketemu di Bandung *ga kurang jauh apa ya? :D

Jadi, buku ini bercerita tentang Syiana, seorang banker yang sedang mencoba move-on dari hubungan sebelumnya. Syiana 'melarikan' diri ke Hongkong, untuk menjalankan tugas dari kantornya. Tapi, ternyata di sana dia bertemu dengan Yudha, mantan yang udah menyakiti hatinya. Ternyata kesialan Syiana ga cuma sampai situ. Di sebuah beer garden tempat Syiana kabur setelah melihat Yudha, dia dimuntahi oleh seorang cowok! Ga cuma itu aja, temen si cowok itu menuduh Syiana yang membuat cowok tersebut mabok. Akhirnya malam itu berakhir setelah Syiana menyiramkan beer ke mereka berdua.

Long story short, setelah kembali ke Jakarta, akhirnya Syiana tahu kalau cowok dan temannya yang Syiana siram dengan beer ternyata adalah anggota band terkenal, Dejavu. Dan, Ferdian Arsjad, teman si cowok yang mabok, ternyata menyimpan hati kepada Syiana.

Ahh, baru kali ini saya kelepek-kelepek sama sesosok cowok di novel. Padahal jelas saya ga suka sama sikap si cowok ini, apalagi dia ngerokok dan minum alkohol. A BIG NO buat saya. Hehe. Tapi tetep, sosok Ferdian Arsjad dikemas dengan apik, sampai saya aja suka sama dia. Hahaha. Tipe bad boy yang sepertinya disukai oleh kebanyakan wanita *halah*, dan yang saya suka dengan Ian adalah dia tipe family man, sayang dan dekat dengan keluarganya. Uh, suka deh!

Sejak pertama kali baca buku ini, saya udah ga bisa ngelepasin bukunya. Selama kurang lebih 6 jam, saya baca buku ini, diselang sama solat dan makan, tentu saja. Selain penuh dengan quotes yang bagus-bagus, juga saya ga berenti cekikikan. Ada aja adegan yang bikin keketawaan. Menghibur lah pokoknya.

Buku bagus bukan berarti ga ada kekurangan, ya. Ada satu adegan yang bikin saya mengerutkan kening:
di halaman 85 disebutkan kalau Edyta menelpon Syiana pada Sabtu pagi, Edyta kemudian mengajak Syiana untuk pergi menghabiskan voucher yang didapatnya dari acara semalam. Tapi terus di halaman 88, di situ dibilang: 'Grand Indonesia pada Minggu siang...' so, mana yang benar? Hari sabtu atau minggu?

Lain-lainnya mungkin bisa dimaafkan. Itu aja sih yang saya inget. Soalnya udah seneng duluan baca bukunya :D

Adegan yang paling disukai: pas Papa-nya Edyta speech di hari ulang tahun pernikahannya. Bikin mewek. *ngerasa ya, Put :p

Stars: 4,5 of 5

*mau cari buku Kak Nina yang lain :D